Agenda Duta Sanitasi
Agustus : Sosialisasi Sanimas, TPS 3 R
Rabu, 22 Juli 2015
Minggu, 05 Juli 2015
SAMPAH DI RUMAHKU
Minggu 5 juli 2015 Pukul 4.00 pagi, disaat mengetikan tulisan ini aku lagi duduk di kamarku bersama temanku yang lagi tidur. Sebenarnya aku mau curhat ke dia , aku ingin menumpahkan segala keluh kesahku (cielah) eh dia malah tidur, daripada bosan jadi kusempatkan waktu untuk mengetik tulisan ini sembari menunggu sholat shubuh. Waktu adalah uang (tapi barang tidak bisa dibeli pakai waktu yaa)
Aku mau nulis tentang sesuatu yang menyangkut lingkungan, biasa aku kan duta sanitasi (bukannya sombong :p) . oke aku mau bahas sesuatu yang dekat aja yaa kalau jauh-jauh nanti susah lagi bayarnya (sesuatu hal itu dimulai dari yang ada di sekeliling kita). So, aku mau bahas tentang sampah yang ada dirumahku!
Sampah.. sampah.. sampah.. ada yang tau sampah? Yah semua pasti taulah yah sampah. Sampah dirumahku menurutku kurang dapat perhatian makanya dia galau terus.Bagaimana tidak?, semua sampah mulai dari gelas minuman , sampah sisa makanan, kertas-kertas, dan yang lainya semua tertumpuk dalam satu tempat menghasilkan pertengkaran dan pemberontakan (bayangkan jika kita berada dalam tempat sempit kemudian datang segerombolan orang). Kalian pikir enak jadi sampah? Setelah mereka di pakai lalu mereka dibuang begitu saja (habis manis sepah dibuang).
Untuk itu sekarang (oke yang tadi itu dulu) aku memiliki dua tempat sampah satu untuk tempat sampah kering dan satu tempat sampah basah, setidaknya mereka sedikit luwes. Tapi aku belum puas, aku menginginkan 3 atau 4 tempat sampah dirumahku, aku ingin sampah-sampah itu lebih bebas dan berada bersama dengan teman-teman mereka. Selain itu agar mudah di daur ulang. Oke, nanti kupikirkan bagaimana caranya untuk merayu ibuku untuk membelikan lagi tempat sampah.
Setelah masalah itu eh datang masalah lagi (cobaan datang bertubi-tubi). Kali ini masalahnya adalah ibuku suka menaruh tas plastic didalam tempat sampah katanya “biar tempat sampahnya tidak kotor” memang tempat sampahnya tidak akan kotor tetapi akan makin banyak tas plastic yang menjadi sampah. Masalah pertama belum kelar eh datang masalah kedua. Masalahnya aku sudah melakukan pemilahan sampah eh pas di angkut oleh angkutan sampah, sampah itu malah tercampur dengan sampah rumah tangga lainnya yang tidak terpilah (susah-susah milah sampah eh tercampur lagi-_-). Jadi harus bagaimana ? bagaimana nasib sampah nantinya? Pernahkah kalian memikirkan nasib sampah ? kebanyakan orang hanya memikirkan nasib mereka masing-masing *egois.
Well, kesimpulannya kita harus perhatikan segala sesuatu disekeliling kita misalnya sampah yang ada dirumah. Sampah-sampah itu butuh kehidupan yang baik seperti kita yang selalu ingin hidup sempurna walaupun kesempurnaan itu hanya milik Allah. Jangan biarkan sampah itu marah karena jika dia marah maka kita akan merasakan bagaimana yang akan dilakukannya kepada kita (BANJIR). Kita harus memikirkan nasib sampah jangan hanya memikirkan nasib kita bersama pacar kita nantinya. Sesungguhnya tantangan terbesar dalam diri kita itu adalah sifat apatis (tidak peduli) dan kita harus bisa menghapus sifat itu dalam diri kita, agar kita menjadi orang yang berguna bagi banyak orang.
Ket : maaf foto tempat sampahnya tidak ada gambar sampahnya karena pada saat itu sampah basah sedang kosong, walaupun sebenarnya sampah kering ada isinya, tapi daripada yang satunya tidak ada jadi tidak di masukan.
- Sampah kering : kertas,plastic, dan lainya yang kering
- Sampah basah : sampah yang berasal dari sisa makanan (terdapat di dapur)
Terima kasih
By: Lisa Agustina Botutihe
Langganan:
Postingan (Atom)